Doc. Travel - Bisnis.com |
ISNUDARUNGAN. Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan Bab 1 Pasal 1 dinyatakan bahwa wisata adalah : “Kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara”. Berkaitan dengan manajemen bisa kita baca di Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Operasional Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Pariwisata dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tekhnis (juklat/juknis).
Berkaitan dengan wisata, ISNU Darungan menggelar Silaturrahmi dan Diskusi (MISI), yang sedianya dilaksanakan pada bulan Januari namun mundur sampai hari Jum’at, 21 Februari 2020 ditempatkan Kediaman Ibu Susiyati Karangjati Dusun Krajan desa Darungan Kec. Tanggul Kab. Jember Prov. Jawa Timur.
Sementara menurut Abdul Karim Ketua ISNU Darungan menerangkan, kajian ini sebagai respon dari anggota, (dalam acara ini) ISNU mengkaji dalam persepsi Islam, karena ISNU dibatasi dengan Konstitusi (PD/PRT NU). tuturnya.
Masih menurut Karim (sapaan akrabnya), Hasil setiap kegiatan (kajian dan diskusi yang berkepentingan dengan masyarakat dan layak di tindaklanjut) pasti kita publikasikan kepada masyarakat, baik melalui webblog, artikel, grup-grup WA (WhatsApp Group), dan ini kita rencanakan akan dibuat semacam laporan kajian, kita berikan kepada pemerintahan desa, sebagai bahan masukan kami. Pungkasnya.
Kajian kali ini membahas wisata secara Fi’il (kata kerja), dimana pokok bahasannya tentang apa, dan bagaimana wisata dalam pandangan Islam. Pandangan Islam terdiri dari sumber al-Qur’an, dan al-Hadits. Dan untuk kita dikalangan nahdliyyin dan ahlisunnah waljamaah berasal dari al-Qur’an, al-Hadits, al-Ijtima’, dan Al-Qiyas. Berkaitan dengan ke-wisata-an ISNU mendiskusikan pada konteks wisata sesuai dengan Qur’an Surat Al-Hajj ayat 46.
Sementara penyaji materi, Alfino Saman Jauhari, S.AN. menjelaskan, “dari wisata itu yang terpenting adalah adanya ukuwah Islamiyah dan dapat mengangkat perekonomian masyarakat sekitar, maka menjadi penting perlunya keberadaan wisata jika sudah sesuai dengan ajaran Islam, adapun tujuan adanya wisata adalah agar manusia berpikir atas kebesaran Maha Ciptaan-Nya". Ujar Alumnus Administrasi Negara dari Universitas Islam Jember tersebut.
Hadir segenap civitas ISNU Darungan, penasehat ISNU Darungan Alfino Saman Jauhari (lebih akrab dengan panggilan Munir), Ketua ISNU Darungan, bapak Abdul Karim, Wakil Sekretaris I ibu Halimatus Sa’diyah bersama keluarga, sementara dari Bidang Organisasi, Informasi dan Teknologi (OIT) hadir ibu Ike Sri Haryanti, untuk Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Pelatihan (PPP) hadir bapak Syaifudin Zuhri, dan Bidang Sosial, Kerjasama, dan Hubungan Masyarakat (SKHM) yang hadir bapak Sofiudin, dan saudari Luftiatul Jannah.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih